Kamis, 09 Oktober 2014

Manfaatkan Peluang Pertama

Alkisah seoran pemuda ingin menikahi gadis cantik, putri seorang petani. Pemuda itu datang pada si petani untuk meminta izin meminang anaknya. Si petani mengamati pemuda itu dan berkata, “Nak, pergilah ke padang itu. Aku akan melepaskan tiga banteng, satu per satu. Kalau kau bisa menangkap ekor salah satu dari tiga banteng itu, kau bisa menikahi putriku.”

Pemuda itu berdiri di padang, menunggu banteng pertama.

Pintu gudang terbuka dan keluarlah banteng yang bertampang paling sangar dan berukuran paling besar yang pernah dilihatnya. Pemuda itu memutuskan salah satu dari dua banteng yang lain pasti akan lebih baik dari yang satu ini. Dia pun berlari ke pinggir dan membiarkan banteng itu berlalu melewati padang hingga ke gerbang belakang.

Lalu, pintu gudang terbuka lagi. Tak disangkanya. Selama hidupnya, tak pernah dia melihat seekor binatang sebesar dan segalak ini. Banteng itu berdiri sambil mengais-ngais tanah, melenguh, dan air liurnya menetes, sementara matanya menatap tajam pemuda itu.

Bagaimanapun penampilan banteng berikutnya, pasti jadi pilihan yang lebih baik daripada yang kedua ini. Si pemuda pun berlari ke pagar dan membiarkan banteng kedua itu berlalu melewati padang, dan keluar menuju gerbang belakang.

Pintu kembali terbuka untuk kali ketiga. Seulas senyum muncul di wajah pemuda itu. Kali ini banteng yang muncul berukuran kecil dan paling lemah yang pernah dilihatnya. Si pemuda yakin sekali inilah banteng untuknya. Ketika banteng itu berlari, si pemuda bersiap-siap hendak melompat di saat yang tepat. Dia pun berhasil menangkapnya…tapi sayangnya banteng itu tak punya ekor!

Pesan moral dari cerita ini:
Sadarilah bahwa kehidupan ini penuh dengan peluang. Sebagian peluang akan terasa mudah dan ringan dikerjakan, tapi sebagian lagi akan tampak sulit dan berat. Namun begitu kita melewatkan peluang-peluang itu (seringkali dengan harapan akan mendapat sesuatu yang jauh lebih baik), semua peluang itu justru tidak akan pernah muncul kembali. Maka, berusahalah untuk menangkap peluang pertama yang ada di depan mata meski kelihatannya sukar dan berat.


oleh Andrie W

salam, Yakin Hidup Sukses

Jika Bisa Terbang, Mengapa Harus Berjalan ??

lkisah, ada seorang raja yang menerima hadiah dari Arab berupa dua elang falcon yang terlihat gagah. Elang ini termasuk jenis peregrine falcon (alap-alap kawah), merupakan burung paling indah yang pernah dilihat sang raja. Dia memberikan kedua burung berharga itu pada kepala pengurus elang falcon-nya untuk dilatih.

Hari demi hari pun berlalu, dan suatu waktu kepala pengurus itu memberi tahu raja kondisi perkembangan kedua alap-alap kawah itu. Meski salah satunya mampu terbang tinggi dengan gagahnya, yang lainnya tidak bergerak sedikit pun dari batang pohon sejak hari pertama dia tiba di istana.

Sang raja pun memanggil tabib dan para ahli lainnya dari penjuru negeri untuk merawat burung elang falcon ini, tapi tidak satu pun dari mereka yang berhasil membuat burung itu terbang. Akhirnya raja menyerahkan tugas ini kepada pejabat istananya.

Keesokan harinya, sang raja melihat lewat jendela istananya bahwa burung itu belum juga berpindah dari tempatnya bertengger. Merasa sudah melakukan semua cara, sang raja berpikir keras mencari cara lain, “Mungkin aku perlu seseorang yang lebih mengenali daerah pedesaan untuk memahami sifat dari persoalan ini.” Maka, sang raja segera memerintahkan pengawalnya. “Cepat panggil seorang petani!”

Esok paginya, sang raja merasa gembira melihat elang falcon itu sudah terbang tinggi di atas taman istana. Katanya kepada pengawas istana, “Panggil petani yang membuat keajaiban ini.”

Si pengawas segera menemukan petani itu, yang akhirnya menghadap sang raja. Sang raja bertanya padanya, “Bagaimana kau bisa membuat elang itu terbang?”

Dengan kepala tertunduk, petani itu menjawab, “Sangat mudah, Yang Mulia. Saya sekadar memotong ranting pohon tempat burung itu bertengger.”

Rekan-rekan Luar Biasa,

Ketahuilah bahwa kita semua diciptakan untuk “terbang tinggi”—dengan menyadari betul potensi kita yang luar biasa sebagai makhluk hidup. Namun alih-alih mencapai potensi itu, kita sekadar duduk-duduk santai di “ranting” kita sendiri, bertautan pada hal-hal yang sudah lazim bagi kita. Di luar sana yang namanya peluang itu tiada akhir. Tapi bagi kebanyakan kita, semua peluang itu masih menjadi misteri. Kita menyesuaikan diri dengan sesuatu yang lazim, yang nyaman, dan yang biasa-biasa saja. Dengan demikian untuk sebagian besar, hidup kita hanya biasa-biasa saja, alih-alih menggairahkan, menyenangkan, dan memuaskan.

Jadi, mari kita belajar untuk menghancurkan ranting-ranting ketakutan kita yang selama ini menjadi tempat kita menggelantung. Bebaskan diri kita pada kepuasan akan “terbang tinggi”.




oleh Andrie W


salam, Yakin Hidup Sukses

Siapkan Investasi Sedini Mungkin Untuk Buah Hati Anda (Financial Consulting)

Semua orangtua pasti bercita-cita ingin anaknya berhasil dan mandiri. Berhasil dan mandiri akan terwujud bila pendidikan anak sukses dan diikuti oleh karir yang sukses pula. Pendidikan tak urungnya seperti sebuah kail yang diberikan oleh orangtua untuk membekali anak-anak agar nantinya dapat mandiri dan sejahtera hidupnya.

Disini sebuah kail dapat diartikan sebagai bekal pendidikan sekolah yang berkualitas. Berbicara tentang sekolah berkualitas, sudah pasti sangat berhubungan erat dengan biaya besar dan mahal. Itulah tanggung jawab dari setiap orangtua yang harus dipikirkan dan diusahakan sejak dini agar cita-cita orangtua dan terutama sang anak dapat tercapai.
Melanjutkan artikel edisi bulan Mei, tak ada salahnya jika di dalam artikel edisi bulan Juni ini kita membahas tentang persiapan apa yang harus dilakukan orangtua agar anak-anaknya dapat bersekolah di sekolah berkualitas, dan produk apa yang cocok untuk investasi pendidikan anak.
Persiapan yang dilakukan orangtua untuk pendidikan anak…
Memasuki bulan Juni-Juli, dahulu para orangtua akan terlihat sibuk mencari sekolah setelah mengetahui anaknya telah lulus. Saat itu masuk ke sekolah favorit berkualitas tak terlalu sulit, mereka tak perlu mengikuti tes untuk penerimaan murid baru.
Tapi jaman sudah berubah. Saat ini masuk ke sebuah sekolah favorit berkualitas tidak lagi menunggu saat kelulusan tiba. Karena jauh sebelum kita mengetahui lulus atau tidak, sekitar 6 bulan sebelum masuk ke sekolah yang baru, sekolah-sekolah favorit berkualitas ini telah membuka pendaftaran dan mengadakan  tes yang harus diikuti oleh calon siswa agar dapat diterima di sekolah tersebut. Ini berlaku mulai Playgroup sampai dengan S2.
Dan sudah barang tentu, jika tesnya lulus, orangtua harus segera melunasi biaya masuk sekolah yang biasa disebut Uang Pangkal, juga uang seragam, uang kegiatan dan biaya-biaya lain, tergantung kegiatan yang sering diadakan di sekolah itu. Inilah saat-saat orangtua merasakan betapa mahalnya biaya yang harus disediakan untuk masuk ke sekolah favorit berkualitas  tersebut.
Sudah siapkah para orangtua untuk itu?
Tidak semua orangtua peduli akan pentingnya berinvestasi untuk pendidikan. Rata-rata mereka menganut paham "bagaimana nanti". Jadi begitu tahu berapa biaya yang diperlukan barulah orangtua mencari dana kesana kemari bahkan bisa sampai berhutang demi supaya anaknya dapat masuk di sekolah favorit berkualitas tersebut.
Lalu langkah-langkah apa yang sebaiknya dilakukan oleh para orangtua untuk menyiasatinya?

1. Cari informasi jauh-jauh hari.
Carilah informasi tentang sekolah favorit berkualitas yang ingin dituju baik dari kualitas, biaya masuk dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan proses belajar melalui internet, telepon atau datang langsung ke sekolah yang bersangkutan.

2. Cek kondisi keuangan.
Pastikan kondisi keuangan Anda cukup sehat sehingga ketika akan menyisihkan untuk investasi pendidikan tidak mengganggu cashflow per bulannya.

3.Cari produk investasi yang sesuai dengan waktu pencapaian target investasi pendidikan.
Misalnya, anak Anda akan masuk ke sekolah TK 2 tahun lagi. Lalu Anda berinvestasi dalam bentuk properti. Investasinya sudah benar tapi peruntukannya yang belum tepat. Properti tidak mudah untuk diuangkan, butuh waktu yang lama, bisa berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau kalau sedang  hoki bisa hanya dalam hitungan hari. Jadi sulit untuk diprediksi.

4.Gunakan jasa konsultan.
Untuk memudahkan Anda dalam melakukan investasi pendidikan anak, ada baiknya Anda menggunakan Jasa Konsultan yang dapat membantu melihat kondisi kesehatan keuangan Anda, menunjukkan bagaimana cara berinvestasi dan mengarahkan produk apa yang tepat untuk tujuan-tujuan investasi Anda.

Produk Investasi terbagi dalam 2 jenis:
1.Produk dengan penghasilan tetapcontohnya: tabungan, deposito dan asuransi pendidikan.
2.Produk dengan penghasilan bertumbuh, contohnya: emas, reksadana, properti, obligasi, saham, dsb.

Untuk menentukan produk yang sesuai dengan investasi pendidikan anak Anda, sebaiknya dilihat terlebih dahulu jangka waktu target investasi pendidikannya. Kebutuhan dana masuk dari TK sampai Perguruan Tinggi nantinya tidak dapat disamakan dengan kondisi saat ini. Harus disesuaikan dengan tingkat inflasi dan rata-rata tingkat kenaikan biaya sekolah tiap tahunnya sampai anak Anda masuk ke sekolah itu nantinya. Semua mempunyai jangka waktu pencapaian yang berbeda-beda.

Tips memilih produk investasi sesuai dengan jangka waktu pencapaiannya:
  1. Jika target investasi pendidikan anak Anda dibawah 2 tahun sebaiknya berinvestasi dalam bentuk tabungan, deposito atau asuransi pendidikan, karena memberikan kepastian meskipun hasilnya tidak begitu besar.
  2. Jika target investasi Anda berkisar 3-5 tahun, Anda dapat berinvestasi dalam bentuk Emas atau Reksadana Pendapatan Tetap.
  3. Jika jangka waktu target investasi pendidikan anak Anda berkisar 6-9  tahun, Anda dapat berinvestasi dalam bentuk Emas dan Reksadana Campuran.
  4. Dan jika jangka waktu target investasi pendidikan anak Anda berkisar 10-15 tahun ke atas  Anda dapat berinvestasi dalam Reksadana Saham dan Properti.

Jangan ragu. Mari berinvestasi untuk buah hati kita, bekal hidup mandiri dikemudian hari.


salam, Yakin Hidup Sukses

Siapkah Anda Menghadapi Pensiun ??? (Financial Consulting)

Pada saat acara Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) the 3rd yang baru saja digelar di Surabaya dan Jakarta, booth Finansia Consulting cukup ramai dikunjungi peserta, pengunjung yang datang dapat melakukan konsultasi seputar keuangan pribadi dan perencanaan keuangan.
Diantara sekian banyak pertanyaan yang diajukan pengunjung pameran, ada satu pertanyaan yang menarik perhatian saya, saat itu ada pengunjung yang bertanya cukup detail mengenai dana yang perlu dipersiapkan apabila pensiun nanti, saya pun memberikan penjelasan yang komprehensif bagaimana mempersiapkan dana pensiun, menariknya pengunjung tersebut ternyata baru berumur 20 tahun dan baru saja diterima kerja di sebuah perusahaan!
Mengapa hal ini menjadi begitu menarik bagi saya? Sekarang coba tanyakan kepada diri kita sendiri, apakah kita sudah siap apabila masa pensiun tiba? Apakah kita telah mempersiapkan dana pensiun selain sejumlah dana yang akan kita terima dari tempat bekerja? Berapa banyak teman kantor kita yang ‘ngeh’ kalo masa pensiun mereka hanya tinggal beberapa tahun lagi? 
Persiapkan Bukan Abaikan
Tidak dapat dipungkiri karyawan di Indonesia termasuk yang paling telat  mempersiapkan pensiunnya. Sebagian besar masih mengandalkan Jamsostek atau sejumlah dana yang diberikan oleh perusahaan tempat bekerja sebagai sumber dana pensiunnya kelak. Harus diakui perkembangan dana tersebut tidak menjamin cukup untuk masa pensiun nanti, mengapa? Karena yang tahu besaran kebutuhan dana pensiun kelak adalah kita sendiri bukan Jamsostek ataupun perusahaan tempat bekerja.
Pada tahap persiapan perlu diketahui berapa dana yang dibutuhkan pada saat pensiun nanti, beberapa klien kami ada yang menyebutkan kebutuhan dana pensiun berdasarkan kebutuhan biaya hidup perbulan, tapi ada juga yang menginginkan sejumlah dana tertentu pada saat dia pensiun nanti. Nah, secara umum terdapat dua pendekatan dalam menghitung kebutuhan dana pensiun kita.
1.  Pendekatan biaya hidup; yaitu kebutuhan dana pensiun dihitung dengan gambaran besaran biaya hidup yang dibutuhkan saat pensiun kelak.
2.    Pendekatan pengganti penghasilan; yaitu kebutuhan dana pensiun dihitung dengan gambaran besaran penghasilan yang diharapkan diperoleh kelak sebagai pengganti penghasilan pada saat ini.
Apapun pendekatan yang akan dipilih dalam menghitung besaran dana pensiun, yang perlu kita sadari adalah dana pensiun harus dipersiapkan, bukan diabaikan.

Memilih Produk Investasi yang Tepat
Setelah kita mengetahui berapa besaran dana yang dibutuhkan pada saat pensiun nanti, sekarang tibalah saatnya kita menentukan produk investasi apa yang pas untuk mempersiapkan dana pensiun tersebut. Ada tiga tahapan dalam memilih produk investasi yang tepat untuk dana pensiun yaitu sesuaikan dengan tujuan, perhatikan jangka waktu, dan memilih produk investasi.
Pada dasarnya memilih produk investasi haruslah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dalam hal ini adalah mempersiapkan dana pensiun. Setelah mengetahui tujuan investasi maka selanjutnya adalah menyesuaikan dengan jangka waktu investasi.
Jangka waktu investasi untuk persiapan dana pensiun dapat dibagi menjadi tiga, yaitu jangka pendek dengan durasi investasi 1 sampai 5 tahun, jangka menengah durasi investasi 5 sampai 10 tahun, dan jangka panjang dengan durasi investasi lebih dari 10 tahun. Untuk menentukan jangka waktu investasi diukur dari berapa tahun lagi kita akan pensiun, misalnya saat ini berumur 30 tahun berarti masih tersisa 25 tahun lagi memasuki masa pensiun (usia pensiun adalah 55 tahun), sehingga jangka waktu investasi termasuk dalam kategori jangka panjang. 
Produk investasi yang cocok untuk jangka pendek tentunya yang memiliki tingkat resiko yang rendah seperti deposito atau reksadana pasar uang. Sedangkan untuk produk investasi jangka menengah dapat memilih reksadana jenis pendapatan tetap atau campuran. Produk investasi untuk jangka panjang dapat memilih reksadana saham atau produk investasi dengan imbal hasil yang tinggi dalam jangka panjang.

Masa Pensiun Bukan Hanya Milik Kita
Memasuki masa pensiun berarti kita dapat lebih sering bertemu keluarga, anak maupun cucu. Untuk itu penting bagi kita untuk mempersiapkan masa pensiun sebaik mungkin, sehingga di saat pensiun nanti kita dapat memberikan kebahagian pada anak cucu, dan tidak memberatkan keluarga atau kerabat.
Masa pensiun dapat kita isi dengan hal yang sebelumnya sulit atau jarang dilakukan karena keterbatasan waktu dan kesibukan bekerja. Mulai dari menjalankan hobi, mengerjakan sesuatu yang kita senangi, berkumpul dengan keluarga dan kegiatan lainnya. Hal tersebut dapat terwujud apabila kita mempersiapkan masa pensiun dengan perencanaan yang baik. Oleh karena itu persiapkanlah dana pensiun anda sedini mungkin, karena cepat atau lambat semua karyawan pasti akan pensiun Wink

salam, Yakin Hidup Sukses

Untung Dengan Berutang (Financial Consulting)


 “Kalau Anda berutang kepada semakin banyak orang, berarti Anda semakin miskin”. -Robert T. Kiyosaki
Kalimat sederhana dan saya yakin semua yang membaca menyetujui dan membenarkan kalimat tadi. Apalagi yang berbicara adalah salah satu motivator dan inspirator bagi banyak orang. Namun sama seperti kata motivasi bagus lainnya dimana kita mudah mengerti namun sering tidak memahami, maka saya akan coba membongkar kalimat sederhana di atas menjadi lebih mudah untuk dipahami.

What You Debt
Utang sebenarnya bisa member manfaat namun juga bisa menyengsarakan. Ada 2 jenis utang yang kita kenal yang mana keduanya bisa memberi manfaat berbeda untuk diri kita di masa depan.
  1. Utang produktifAdalah jenis utang dimana tindakan berutang kita mengakibatkan kita bisa meningkatkan asset yang kita miliki. Jadi dengan utang tadi kita bisa bertambah kaya.
  2. Utang konsumtifAdalah jenis utang dimana tindakan berutang kita mengakibatkan penurunan asset yang kita miliki. Jadi dengan berutang kita malah bertambah miskin.
Dari kedua jenis utang tadi jelaslah kalau kita boleh pilih maka jenis utang produktiflah yang sebaiknya kita pilih. Namun masalahnya kebanyakan dari kita memiliki utang konsumtif yang lebih besar dibanding produktifnya. Alasan seperti kebutuhan hidup, gaya hidup dan tuntutan keadaan menjadi alasan kuat yang membuat kita lebih banyak ber-utang konsumtif. Cirinya mudah saja, ketika asset tadi makin lama makin turun nilainya, maka utang kita adalah utang konsumtif. Nah coba hitung berapa banyak utang konsumtif anda.

What You Get and Lost
Kekayaan bersih adalah jumlah asset bersih yang kita miliki. Artinya asset yang benar-benar menjadi hak kita tanpa adanya tanggung jawab mencicil bila itu utang, atau mengembalikan bila itu pinjaman. Jadi kalau kita mau buat hitungan mudah, maka kekayaan bersih biasa dibuat dengan formula
Kekayaan bersih = Total asset – kewajiban
 
jadi dengan formula tadi bisa kita lihat bahwa kekayaan bersih akan bertambah dengan 2 cara yatu asset yang naik atau kewajiban yang turun. So kita tinggal pilih mau menggunakan yang mana. Utang produktif dan konsumtif awalnya sama-sama memberikan tambahan asset. Namun untuk utang konsumtif, asset tadi semakin lama semakin menurun karena nilai asset tadi terus turun sedangkan kewajiban kita tidak bisa turun. Ini berkebalikan dengan utang produktif, dimana makin lama nilainya makin naik di asset dan kewajiban tetap.
Sebagai contoh mudah, membeli sebuah kendaraan dengan harga 200 juta saat ini, dan kendaraan tadi anda gunakan hanya untuk kendaraan harian yang artinya sebagai asset konsumsi; bila kendaraan tadi harganya selalu turun 10% per tahun dan anda membeli kendaraan tadi dengan berutang selama 5 tahun sebesar Rp.100 juta maka kalau kita buat tabel:
Tahun
 Asset Bersih
 Total Asset
 Kewajiban
 Bunga
 
100,000,000
200,000,000
100,000,000
18,000,000
2
83,818,182
181,818,182
80,000,000
18,000,000
3
87,289,256
165,289,256
60,000,000
18,000,000
4
92,262,960
150,262,960
40,000,000
18,000,000
5
98,602,691
136,602,691
20,000,000
18,000,000
6
106,184,265
124,184,265
-  
18,000,000

Bisa dilihat, dengan adanya utang konsumtif membuat asset kita menurun nilainya dan akan membaik kembali seiring menurunnya kewajiban kita. Tapi ini kita tidak memperhitungkan inflasi, bila inflasi diperhitungkan:
  
Inflasi
 
Nilai
8%
1
100,000,000
92,000,000
2
83,818,182
77,112,727
3
87,289,256
80,306,116
4
92,262,960
84,881,923
5
98,602,691
90,714,476
6
106,184,265
97,689,523

Asset real kita bila memperhitungkan inflasi menjadikan nilainya hanya sebesar 97 jutaan yang seharusnya lebih dari 100 juta.
Bagaimana bila kita menambahkan faktor investasi? Katakan uang muka sebesar Rp.100 juta kita investasikan dengan hasil 15% per tahun, maka 100 juta tadi menjadi 201 juta, ditambah dengan setoran bunga yang kita bayarkan per tahun sebesar Rp.18 juta yang dalam waktu 5 tahun menjadi 140 jutaan, maka total investasi menjadi Rp.340 jutaan.  
Jadi berutang memang mendapatkan asset, tapi utang konsumtif membuat asset kita menurun bahkan kita kehilangan kesempatan mendapatkan hasil sampai dengan lebih dari 100% investasi dan setoran kita. Jadi bijaklah dengan utang kita.


salam, Yakin Hidup Sukses

Help Me !!! Atur Gaji (Financial Consulting)


I'M SINGLE, I'M SIMPLE (Financial Consulting)

Menjadi single bagi beberapa orang mungkin sekedar kondisi sementara yang sedang terjadi saat ini. Namun bagi beberapa orang yang lain, single bisa jadi adalah keputusan yang secara sadar menjadi pilihan. Dalam hal keuangan, seorang yang single memiliki kelebihan dan juga kekurangan yang harus mereka waspadai. Tidak adanya tanggung jawab, hanya memikirkan diri sendiri dan gaya hidup tinggi adalah sisi negatif yang harus mereka sandang karena menjadi single. Yah maklumlah, dengan kondisi yang memiliki penghasilan, bebas tentukan penggunaan dan tidak adanya tanggungan menjadikan status sebagai single sangat dekat dengan kesan negatif di atas.
Single is Simple
Dengan menjadi single sebenarnya sederhana saja, saat membicarakan keuangan mereka harus tahu bahwa diri mereka adalah asset yang sangat berharga; tidak ada bedanya dengan asset lainnya. Karenanya, sebagai single dalam mengelola keuangan mereka harus berpikiran SIMPLE:
  • Sesuaikan
Keluarkan sesuai dengan kebutuhan yang harus menjadi prioritas. Dalam keuangan, bagi si single selain memikirkan saat ini harus siap dengan masa depan. Memiliki utang tidak masalah, tapi bila utang tadi sudah terlalu besar, tidak pandang Anda single apalagi non single, tetap saja bahaya besar.
  • IMpikan
Miliki mimpi, seorang single karena statusnya tanpa adanya orang lain yang mempengaruhi, kadang menjalani hidup tanpa memikirkan apa yang akan diraih. Miliki impian, dan jadikan impian itu sebagai tujuan. Sehingga dalam keuangan mereka memiliki target yang akan diraih. Single bukan berarti tidak boleh punya mimpi, malah bila kita bisa kelola, mimpi seorang single lebih nyaman karena tidak di”kotori” oleh mimpi orang lain.
  • Play it Safe
It’s my life… mungkin itu yang ada di benak single. Apapun yang saya lakukan, semua akan jadi risiko saya sendiri. Nah ini masalahnya, risiko memang akan dialami oleh kita, tapi dampaknya bisa mempengaruhi orang lain. Dalam bertindak di keuangan, pikirkan orang yang akan menjadi dampak dari risiko yang Anda alami. Jadi boleh bermain dengan risiko, tapi tetap usahakan keep it safe sehingga tidak mengganggu keuangan orang lain.
  • LEt’s Start
Nah pada akhirnya, keberhasilan akan terjadi bila kita memulai dan konsisten menjalankannya. Tidak perlu tunggu saat penghasilan besar atau dalam jumlah tertentu, mulailah sekarang. Keluarkan dengan bijak disesuaikan dengan kebutuhan, memiliki impian untuk masa depan dan bertanggung jawab dengan berusaha selalu meminimalisir risiko.


salam, Yakin Hidup SUkses